Kedudukan Kristus Yesus Sebagai Allah dan Manusia

 

Kedudukan Kristus Yesus Sebagai Allah dan Manusia

Bagi seorang kanak-kanak, pengertian air hujan adalah suatu benda cair yang jatuh dari langit, dapat dipergunakan untuk mandi, membasahi tanaman, mengalir di atas tanah dan sungai, kemudian hilang. Demikianlah pengertian tentang air hujan di mata kanak-kanak, dan memang demikian kenyataannya.

Namun pemahaman air hujan akan lebih dalam lagi bagi orang dewasa maupun bagi ilmuwan. Para ilmuwan mengetahui asal mula sumber air hujan, yang antara lain bersumber dari laut, samudera, danau, sungai, yang terbentuk melalui berbagai tahap (proses), mulai dari proses penguapan air (evaporasi), pengembunan (kondensasi), dan tahap mencairnya butiran-butiran es di awan yang kemudian jatuh menjadi titik-titik air hujan ke Bumi (presipitasi).

Lebih dalam lagi, air memiliki rumus kimia yaitu H2O, yang setiap molekulnya mengandung satu oksigen dan dua atom hidrogen yang dihubungkan oleh ikatan kovalen. Dan jika dipelajari lebih mendalam lagi, air hujan memiliki berbagai unsur kimia seperti H2O, asam nitrat, karbon, asam sulfat, dan garam. Itulah kebenaran tentang air hujan di mata ilmuwan, dan memang demikian kenyataannya.

Demikian juga bagi setiap orang dalam memahami dan mengenal akan kedudukan Kristus Yesus, baik sebagai Allah maupun sebagai manusia. Mulai dari pemahaman sekilas pandang seperti kanak-kanak melihat air hujan, hingga pemahaman mendalam yang tak nampak seperti ilmuwan melihat air hujan dan mampu melihat rumus kimia di dalamnya yang tak nampak oleh mata.

Pemahaman sekilas pandang tentang Kristus Yesus yaitu melihat secara kasat mata, bahwa yang nampak adalah manusia Yesus yang dilahirkan oleh Bunda Maria, yang juga dikenal sebagai nabi seperti yang tertulis di kitab-kitab, dalam catatan sejarah, dalam berbagai peninggalan, maupun dari berbagai sumber lainnya. 

Pemahaman yang mendalam yang tak nampak, yaitu pemahaman hingga menjumpai ada unsur keilahian di dalam manusia Kristus Yesus, seperti kuasa ilahi, yaitu kuasa untuk mengampuni dosa, kuasa mengusir setan, kuasa membangkitkan orang mati, kuasa mengadakan berbagai tanda mujizat, kuasa menghakimi di hari akhir (kiamat), dan karya ilahi lainnya.

Semua pemahaman tergantung dari setiap pribadinya, keimanan, latar belakang, lingkungan, keingintahuan, kedewasaan iman, maupun faktor lainnya. Dan dalam hal ini, baik pemahaman sekilas pandang maupun pemahaman mendalam memiliki kebenaran sesuai dengan tahap atau tingkat kedewasaan dari setiap orang.


Kristus Yesus Sebagai Allah dan Manusia

Dalam bahasa Bumi (bahasa manusia), mengenal Kristus Yesus dapat dipelajari dari berbagai tahap (fase). Secara garis besar dapat dilihat dari tiga tahap, yaitu pra kehadiran Kristus Yesus di dunia, saat kehadiran Kristus Yesus di dunia, dan paska kehadiran Kristus Yesus di dunia.

Pra kehadiran Kristus Yesus di dunia

Pada mula sebelum kedatangan-Nya ke dunia, Ia adalah Allah, dan Ia adalah Sang Firman yang selalu berfirman kepada manusia, baik melalui para nabi maupun kepada manusia yang berkenan lainnya, seperti tertulis:

"Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah." (Yohanes 1:1)

Sang Firman adalah Allah sendiri, sebab Dialah yang menciptakan dan menjadikan segala sesuatu, baik di Bumi maupun di Sorga, baik manusia, malaikat maupun ciptaan yang lain.

"Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia." (Kolose 1:16-17)

Dan di dalam kitab lain juga ditulis:

"Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan." (Yohanes 1:3)

Sebelum Allah datang ke dunia, Ia dikenal sebagai Sang Firman, yaitu Allah Yang Esa, yang berbicara dengan berfirman, mulai dari Nabi Adam, Nabi Abraham, Nabi Musa, Yohanes Pembaptis, dan kepada para nabi lainnya.

"Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi," (Ibrani 1:1)

Saat kehadiran Kristus Yesus di dunia

Untuk menggembalakan, melawat dan menyelamatkan umat manusia, Allah datang ke dunia menjadi manusia. Salah satu tujuan Allah menjadi manusia adalah agar manusia dapat melihat, menyentuh, berkomunikasi, dan merasakan kehadiran-Nya secara nyata sejak di dunia.

Sebab, pada saat Allah di Sorga, manusia tidak dapat melihat-Nya, sehingga Allah berfirman terbatas melalui para nabi maupun kepada beberapa orang saja.

Firman itu telah menjadi manusia

Namun, saat Allah atau Firman datang ke dunia menjadi manusia, umat manusia sungguh-sungguh dapat merasakan bahwa Allah besertanya. Manusia dapat melihat, menyentuh, berkomunikasi, merasakan kesembuhan, merasakan mujizat, merasakan pengampunan, merasakan tuntunan, merasakan kebenaran dan kasih karunia, merasakan kehadiran-Nya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari di dunia.

"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, ..." (Yohanes 1:14)

Dilahirkan oleh Bunda Maria

Pada saat Sang Firman menjadi manusia, Ia dikenal sebagai Kristus Yesus, yang dikandung bukan oleh hubungan suami istri namun oleh kuasa Allah, dan dilahirkan oleh Bunda Maria.

"Kata malaikat itu kepadanya: 'Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.' 

'Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus ...'" (Lukas 1:30-31, 35)

Berkeadaan sebagai manusia seutuhnya

Kristus Yesus saat di dunia sungguh-sungguh sebagai manusia seutuhnya. Ia mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Allah, merendahkan diri, taat, dicobai, sedih, gentar, dan merasakan kelemahan-kelemahan seperti halnya manusia, namun Ia tidak berbuat dosa.

"Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia (Allah), yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan." (Ibrani 5:7)

"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:8)

"Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa." (Ibrani 4:15)

"Dan Ia membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus serta-Nya. Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu kata-Nya kepada mereka: 'Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.'" (Matius 26:37-38)

"Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya." (I Petrus 2:22)

Saat Kristus Yesus sebagai manusia, banyak orang menyebut-Nya sebagai Nabi Yesus (Nabi Isa Almasih).

"Dan orang banyak itu menyahut: 'Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea.'" (Matius 21:11)

Namun, ada juga yang menyebut sebagai Juruselamat dunia.

"Dan mereka berkata kepada perempuan itu: 'Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.'" (Yohanes 4:42)

Dalam karya-Nya di dunia, Ia menyampaikan kebenaran dan kasih karunia, menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mengusir setan, dan mengadakan berbagai tanda mujizat lainnya.

"Yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia." (Kisah Para Rasul 10:38)

Kristus Yesus sebagai Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa seluruh umat manusia, yaitu mengampuni dan menyucikan setiap orang yang percaya dan bertobat sesuai dengan kehendak Allah.

"Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia (Kristus Yesus) berkuasa mengampuni dosa ..." (Matius 9:6)

"Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (I Yohanes1:9)

Kristus Yesus mengajarkan bahwa hanya kepada Allah saja setiap makhluk menyembah dan berbakti.

"Tetapi Yesus berkata kepadanya: 'Ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!'" (Lukas 4:8)

Itulah sebabnya Yesus tidak pernah mengajarkan untuk menyembah diri-Nya karena pada saat Ia datang ke dunia adalah sebagai manusia.

"Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus." (I Timotius 2:5)

Sebagai manusia, Kristus Yesus juga mengalami kematian, bahkan mati di kayu salib.

"Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut; dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut." (Ibrani 2:1-15)

"Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib." (Filipi 2:8)

Penderitaan, kematian dan kebangkitan Kristus Yesus ditunjukkan oleh Allah dengan kehadiran banyak saksi dan berbagai bukti, sehingga kebenarannya dapat saksikan oleh seluruh dunia.

Pertama, sebelum Kristus Yesus datang ke dunia telah dinubuatkan dan ditulis di dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga.

"Ia berkata kepada mereka: 'Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.' Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: 'Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.'" (Lukas 24:44-47)

Firman tentang nubuat akan penderitaan, kematian dan kebangkitan Kristus Yesus disampaikan oleh Allah ratusan tahun sebelum kedatangan-Nya ke dunia, baik melalui Nabi Musa, Nabi Daud maupun para nabi lainnya, menjadi bukti kebenaran yang tidak dapat dibantah, hal ini disebabkan karena segala sesuatu yang sudah tertulis di dalam Kitab Suci tidak dapat dibatalkan, supaya manusia mengerti kebenarannya bahwa Kristus Yesus sungguh-sungguh mati disalib dan dibangkitkan pada hari ketiga.

"Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah -- sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan," (Yohanes 10:35)

Kedua, saat penyaliban dilihat oleh banyak orang seperti yang tertulis di dalam kitab suci.

Ketiga, kebangkitan-Nya disaksikan oleh lima ratus orang lebih, seperti yang tertulis:

"Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal." (I Korintus 15:3-6)

Kehadiran Allah di dunia dalam Kristus Yesus dapat dilihat dan dirasakan secara nyata oleh umat manusia, mulai dari kelahiran, karya, kematian-Nya sebagai manusia (bukan sebagai Allah, sebab Allah tidak pernah mati), kebangkitan, hingga Ia terangkat ke Sorga.

Paska kehadiran Kristus Yesus di dunia

Setelah kebangkitan-Nya dan kembali ke Firdaus ataupun ke Sorga, Kristus Yesus kembali kepada kedudukan ilahi-Nya, sebagai firman Tuhan Allah, Yang Mahakuasa.

"Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." (Wahyu 1:8)

Penutup

Berbahagialah setiap orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Kristus Yesus, namun percaya bahwa Ia adalah Allah yang telah turun ke dunia menjadi manusia sebagai Juruselamat, Sang Imanuel, dan kini Ia kembali sebagai Allah Yang Mahakuasa.

"Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku (Kristus Yesus)." (Lukas 7:23)

Setelah manusia percaya kepada Kristus Yesus dan beriman kepada Allah, kemudian dilanjutkan belajar kepada Yesus dan menghayati hidup di dalam Dia, yaitu wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

"Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup" (1 Yohanes 2:5-6)

Selalu mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; dan bertekun belajar setia untuk mentaati segala firman dan menggenapkan seluruh kehendak-Nya agar layak menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi.

"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah." (Yohanes 1:12-13)

Segala kemuliaan dan hormat hanya bagi Allah, sekarang dan selama-lamanya! Amin.



Rujukan
Ayat-ayat rujukan yang dipergunakan di dalam situs Injil Kerajaan Allah berasal dari Alkitab Terjemahan Baru © Lembaga Alkitab Indonesia 1974, Lembaga Biblika Indonesia, Alkitab Sabda, dan sumber lain yang terkait.

Disclaimer
Semua yang dimuat di dalam situs Injil Kerajaan Allah bukanlah suatu kebenaran mutlak. Oleh karena itu, jika dikemudian hari hadir hal-hal baru akan dilakukan pembaharuan maupun koreksi sesuai waktu dan zaman.

Formulir Kontak
Terima kasih kepada Saudara sekalian yang telah menghubungi kami melalui Formulir Kontak, kami akan mengusahakan untuk segera membalasnya. Terima kasih.